Chifs D'bookn Pen. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MANAJEMEN RESIKO



1.     Menurut sifatnya dibedakan dalam :
a.  Resiko murni, yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja. Misal:  kebakaran, kebanjiran, bencana alam, pencurian dsb.
b.  Resiko speculatif, yaitu resiko yng sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertantu. Contoh:  utang-piutang, perdagangan berjangka, pembelian saham dsb.
c.    Resiko fundamental, yaitu resiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang  dan menderita cukup banyak. Misal: banjir, gempa bumi, gunung meletus dsb.
d.  Resko Khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, misal : kapal kandas, pesawat jatuh, dsb.
e.    Resiko dinamis, yaitu resiko yang timbul karen perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu pengetahuan,,teknologi, contoh: resiko penerbangan luar angkasa, nuklir dsb.

2.     Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain(diasuransikan).
a.   Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan  asuransi.
b.    Resiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain, misal barang-barang purbakala, barang bersejarah.
3.     Menurut sumber/penyebab timbulnya.
a.  Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, contoh: keusakan aktiva karena kesalahan karyawan itu sendiri (kecelakaan kerja)
b.  Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan itu, misal: pencurian, persaingan bisnis, fluktuasi harga dsb.
Upaya penanggulangan/meminimumkan resiko berdasar pada sifat dan obyek yang terkena  resiko.
1. Dengan mengadakan pencegahan dan pengurangan kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
2.     Melakukan retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian.
3.     Melakukan pengendalian terhadap resiko.
4.     Mengalihkan resiko kepada pihak lain (untuk harta kekayaan kepada asuransi  KERUGIAN dan untuk kryawannya kepada  asuransi JAMSOSTEK)

Manajemen resiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya resiko.

Tujuan manajemen resiko :
1.untuk kelangsungan hidup perusahaan
2.memperkecil biaya
3.mensatabilitasi pendapatan perusahaan
4.memperkecil \meniadakan gangguan dalam berproduksi
5.Mengembangkan pertumbuhan perusahaan
6.mempunyai tanggung jawab sosial terhadap karyawan.

Manfaat manajemen Resiko :
1.Menjamin pencapaian tujuan
2.Memperkecil kemungkinan bangkrut
3.menigkatkan keuntugan perusahaan
4.memberika keaamanan pekerjaan.

Distribusi poison: Berhubungan dengan distribuasi dan kejadian-kejadian dalam waktu tertentu , misal jumlah kecelakaan derja dalam sebulan.

Distribuasi normal adalah distribuasi yang berkesinambuang dan merupakan pendekatan yang layak untuk distibusi probabniltas dari sejumlah kejasian yang ada. Misal berat dalam ukuran kg, uk pendapatan dalam rp.

Metode aproksimasi digunakan apabila tidak tersedia data masa lalu yang dapat diguakan untuk mengetahui kemungkianan terjadinyasuatu kejadian. Menggunakan petimbambangan kira-kira untuk mengetahui kemungkian terjadinya suatu kejadian.

Situasi yang tidak dapat dihindari
1.Dalam situasi dimana menghindar dari suatu resiko malah menghadapi resiko yang lebih besar lagi sehingga tidak memungkinkan untuk menghindar.
2.Jika ada kemungkian memperoleh keuntugan yang sangat besar. Menghindari resiko berarti tidak dapat memperoleh kesempatan mendapatkan keuntugan.

Jangan ambil resiko apabila
1.Perusahaan tidak sanggup menganggung konsekuensinya.
2.Manfaat dari resiko tidak diketahui.
3.tidak cukup informasi tentang kemungkinan konsekuensi dari resiko itu untuk dianalisis.
4.Apabila status resiko sangat besar, apabila kemungkian terjasinya besar dan konsekuensinya juga besar.

Mengurangi kerugian, caranya:
Cara teknis : walaupun resiko telah diminimalkan masih saja kejadian yang merugikan mungkin terjadi, contoh smoke detector disang namun masih saja terjadi kemungkina kebakaran.
Cara pemisahan : prinsip jangan menaruh telur dalam satu keranjang
Cara penggabungan dikenal dalam bisnis untuk mengatasi persaingan. Supaya sinergi dan lebih kuat dlam bersaing. Seperti merger, akuisisi, atau joint venture.

Mengatasi Resiko
1.Pengendalian resiko
a.mengedalikan kerugian dengan acra memperkecil kans terjadinya kerugian dan mengurangi keparahan atas kerugian.
b.Pemisahaan resiko untuk memperkecik kerugian.

2.Mendanai Resiko
a.pengalihan resiko denga ada pihak yang menaggung seperti
b.asuransi(paling efektif yang konsekuensinya perusahaan sangat besar untuk menangungnya),
c.hedging (untk transaksi yang mengalami peruabhan harga).
d.Facorial suatu cara dimana perusahaan menjual piutang kepada pihak lain.
e.Leasing (suatu cara perusahaan dimana perusahaan mengguanakan suatu barang denganmembayar sejumlah uang setiap periode tertentu.
f.Otusourcing (pekerjaan yang dilakukan perusahaan diberikan kepada pihak lain untuk dikerjakan, jika terjadi kerugian yang merugikan pada pekerjaan tersebut maka kerugian merupakan tanggun jawab pihak lain.
g.Kotrak ( setiap kontrak yang dibuat antara perusahaan dan pihak lain, ada baiknya resiko yang ditanggung dialihkan ke pihak lain.

Menaggung resiko sendiri
1.Penahan aktif : suatu cara pendanaan resiko dimana perusahaan secara aktif menyisihkan sejumlah uang untuk dijadikan sumber dana apabila terjadi sesuatu yang merugikan.
2.Penahan Pasif cara pendanaan resiko dengan p pasif sebenarnya bukan pendanaan, karena perusahan tidak perlu menyisihkan dana karena resiko sangat kecil dan konsekuensinya juga sangat kecil. Misal keruakan telepon.

KONSEP RISIKO

Risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan. Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut:
  1. Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan akan terjadinya kerugian,
  2. Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan kerugian,
  3. Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,
  4. Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penye-baran hasil actual dari hasil yang diharapkan,
  5. Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan
Peril, yaitu suatu peristiwa yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu:
  1. Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian.
  2. Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan dengan sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril.
  3. Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh jaminan dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya peril.
  4. Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar ter-jadinya peril.

metode yang lebih sistematis untuk mengeksplorasi semua segi. Metode yang dianjurkan adalah;
  1. Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire).
  2. Metode laporan Keuangan (financial statement method).
  3. Metode peta-aliran (flow-chart).
  4. Inspeksi langsung pada objek.
  5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian perusahaan.
  6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu.
  7. Analisis lingkungan.
Biaya-biaya yang ditimbulkan karena menanggung risiko atau ketidak-pastian dapat dibagi sebagai berikut:
  1. Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
  2. Biaya-biaya dari ketidakpastian itu sendiri.

Pengukuran dan Penanggulangan Risiko

Metode Pengidentifikasian Risiko
1.Menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner
2.Menggunakan laporan keuangan: menganalisis neraca, laporan pengoperasian, dan catatan pendukung lainnya.
3.Observasi/pemeriksaaan langsung ke lokasi
4.Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian perusahaan
5.Mengadakan interaksi dengan pihak luar: perusahaan lain, akuntan, penasehat hukum, konsultan manajemen, dll.
6.Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat
7.Membuat dan menganalisis catatan/statistik tentang data-data kerugian-kerugian yang pernah diderita
8.Melakukan analisis lingkungan



PENGUKURAN RISIKO
1.Dimensi yang diukur dalam pengukuran risiko:
a)Besarnya frekuensi kerugian : berapa kali terjadinya suatu kerugian selama periode tertentu dari data-data periode sebelumnya.
b)Tingkat kegawatan (severity) : keparahan atau kerugian yang berisiko dari total kekayaan, perkirakan nilai yang hilang.
Pengukuran risiko ini menggunakan konsep probabilitas (kemungkinan). Ada 2 cara perhitungan, yaitu tanpa bobot dan dengan bobot.
Contoh : kecelakaan motor di Padang selama tahun 2009 sebanyak 200 kali. 50 kali dari jumlah tersebut ditabrak mobil dan sisanya karena ditabrak sesama motor. Berapa probabilitas terjadinya kecelakaan motor ditabrak mobil?
•Tanpa bobot P(E) = 50/200 = 0,25.
•Pembobotan P(E) = 2X50/(2X50)+(1X150) = 0,4.
2.Analisis laporan keuangan
•Vertikal: ration aktiva (current assets, fixed assets)
•Horizontal: laporan keuangan 3 tahun terakhir

PENANGGULANGAN RISIKO
A.Risk Control (avoiding and minimizing)
1.Menghindari : menghindari harta, orang, dan kegiatan dari peril.
Caranya dengan menolak memiliki/menerima/melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko.
2.Mengendalikan : untuk memperkecil peluang terjadi atau mengurangi dampak dengan pencegahan dan pengurangan dampak.
Program pengendalian berdasarkan sebab:
•Engineering approach , pengendalian pada sebab sebab fisik/mekanis
•Human relation approach, kecerobohan dll
3.Memisahkan : memisahkan penempatan harta dalam risiko yang sama. Tujuannya untuk memperkecil kemungkinan dan mengurangi kerugian.
4.Kombinasi : menambah exposure unit dalam batas kendali usaha. Tujuannya untuk law of the large number (kerugian dapat diramalkan).
5.Memindahkan : aktivitas dipindahkan ke pihak lain

B.Risk Financing
1.Asuransi
2.Retensi : penyediaan dana untuk penanggulangan kemungkinan terjadi risiko.
Banyak alasan perusahaan melakukan retensi, seperti biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada membayar premi ke asuransi,, pertimbangan biaya, dll.

ASURANSI
Asuransi adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung (insurer) mengikatkan diri pada tertanggung (insured) dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan, yang mungkin diderita karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. (KUHP 246).
Macam-macam asuransi :
1.Menurut sifat : sosial (jemkeskin), wajib (jasa raharja di kendaraaan bermotor), sukarela (Bumiputera, PT. Jiwasraya, dll).
2.Menurut jenis objek : asuransi orang (asuransi kesehatan, asuransi hari tua, dll) dan umum (asuransi pengangkutan barang, asuransi penerbangan, dll).
3.Menurut jenis perusahaan (UU No.2 tahun 1992) : asuransi umum/kerugian, asuransi jiwa, asuransi sosial, reasuransi.
Prinsip-prinsip asuransi :
1.Insurable interest (kepentingan yang dapat diasuransikan)
Harus ada kepentingan yang jelas untuk diasuransikan, artinya jika sebuah peristiwa menimbulkan kerugian pada seseorang, maka orang yang bersangkutan punya kepentingan terhadap kerugian itu.
2.Proximate Cause
Sesuatu yang dijamin adalah penyebab aktif yang disebutkan dalam kerugian. Misalnya sebuah rumah diasuransikan yang di sebelahnya ada pohon tinggi besar. Petir menyambar pohon dan pohon langsung hancur menimpa rumah. Pada perjanjian disebutkan bahwa rumah jika tersambar petir, akan diberikan ganti rugi oleh perusahaan asuransi, walaupun petir tidak secara langsung menyambar rumah. Maka, prinsip ini berlaku.
3.Subrigation
Pengalihan hak untuk memperoleh pergantian dan proses secara hukum ke perusahaan asuransi.
4.Utmost Good Faith
Prinsip adanya itikad baik dengan saling percaya untuk tidak saling mencari keuntungan. Sebelum kontrak asuransi ditandatangani, calon tertanggung harus membuat pernyataan (representasi).
5.Indemnity
Prinsip bahwa yang diasuransikan akan dikembalikan pada posisi sesaat sebelum kejadian. Maka tidak akan melebihi kerugian sebenarnya. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

monggo komentarnya...!